PHP Classes

File: README_ID.md

Recommend this page to a friend!
  Classes of Nahidul Hasan   PHP Solid Principles Examples   README_ID.md   Download  
File: README_ID.md
Role: Documentation
Content type: text/markdown
Description: Documentation
Class: PHP Solid Principles Examples
Good and bad examples to show the SOLID principles
Author: By
Last change:
Date: 1 year ago
Size: 14,476 bytes
 

Contents

Class file image Download

SOLID Principles - dijelaskan dengan mudah dan sederhana

"SOLID Principles" adalah sebuah "coding standard" yang harus dipahami secara matang konsepnya oleh semua developer untuk men-develop sebuah software dengan jalan yang tepat untuk menghindari desain yang buruk dikemudian hari. Konsep ini dipromosikan pertama kali oleh Robert C Martin yang kemudian digunakan lintas bahasa dengan desain yang berorientasi objek. Ketika digunakan dengan tepat, konsep ini akan membuat baris kode anda lebih mudah di kembangkan, logis, dan tentunya mudah dibaca dan dipahami.

Saat seorang developer membuat sebuah software dengan desain yang buruk, kodenya akan menjadi tidak fleksibel, dan lebih rapuh, perubahan kecil dalam software akan mengakibatkan bugs (kesalahan). Untuk alasan itulah, kita harus mengikuti "SOLID Principles".

Perlu beberapa waktu untuk memahaminya, tetapi jika Anda menulis kode dengan mengikuti prinsip-prinsip tersebut, itu akan meningkatkan kualitas kode dan akan membantu untuk memahami bagaimana software yang dirancang dengan baik.

Untuk memahami prinsip SOLID, Anda harus mengetahui penggunaan interface dengan baik. Jika Anda belum memahami konsep dari interface tersebut, Anda dapat membaca ini doc

Saya akan mencoba menjelaskan SOLID Principles dengan cara yang sederhana, jadi ini akan mudah dipahami bagi pemula. Mari kita lanjut ke pembahasannya satu per satu:

Single Responsibility Principles:

>Sebuah class harus mempunyai satu, dan hanya satu alasan untuk diubah.

Sebuah class harus digunakan untuk satu kegunaan pula, ini tidak berarti bahwa setiap class hanya memiliki satu method tetapi semuanya harus berhubungan langsung dengan class yang bertanggung jawab. Semua method dan properties nya harus bekerja untuk tujuan yang sama. Jika sebuah class melayani beberapa tujuan atau tanggung jawab, (multiple purposes / responsibilty) maka class tersebut harus dipecah menjadi class baru.

Mari kita lihat kode berikut ini:

namespace Demo;
use DB;
class OrdersReport
{
    public function getOrdersInfo($startDate, $endDate)
    {
        $orders = $this->queryDBForOrders($startDate, $endDate);
        return $this->format($orders);
    }
    protected function queryDBForOrders($startDate, $endDate)
    {   // If we would update our persistence layer in the future,
        // we would have to do changes here too. <=> reason to change!
        return DB::table('orders')->whereBetween('created_at', [$startDate, $endDate])->get();
    }
    protected function format($orders)
    {   // If we changed the way we want to format the output,
        // we would have to make changes here. <=> reason to change!
        return '<h1>Orders: ' . $orders . '</h1>';
    }
}

Class diatas melanggar prinsip "Single Responsibility". Kenapa class tersebut mengambil data dari database? Ini berkaitan dengan persistensi. Persistensi berhubungan dengan (menyimpan dan mengambil) data dari penyimpanan data (sepert database, misalnya). Jadi ini bukanlah tanggung jawab dari class ini.

Format method selanjutnya juga tidak memiliki tanggung jawab dari class ini. Karena kita mungkin membutuhkan format data yang berbeda seperti XML, JSON, HTML dll.

Jadi, kode yang sudah di refactory akan dijelaskan seperti dibawah ini:

namespace Report;
use Report\Repositories\OrdersRepository;
class OrdersReport
{
    protected $repo;
    protected $formatter;
    public function __construct(OrdersRepository $repo, OrdersOutPutInterface $formatter)
    {
        $this->repo = $repo;
        $this->formatter = $formatter;
    }
    public function getOrdersInfo($startDate, $endDate)
    {
        $orders = $this->repo->getOrdersWithDate($startDate, $endDate);
        return $this->formatter->output($orders);
    }
}

namespace Report;
interface OrdersOutPutInterface
{
	public function output($orders);
}
namespace Report;
class HtmlOutput implements OrdersOutPutInterface
{
    public function output($orders)
    {
        return '<h1>Orders: ' . $orders . '</h1>';
    }
}

namespace Report\Repositories;
use DB;
class OrdersRepository
{
    public function getOrdersWithDate($startDate, $endDate)
    {
        return DB::table('orders')->whereBetween('created_at', [$startDate, $endDate])->get();
    }
}

Open-closed Principle :

> Entitas harus open untuk ekstension, tetapi closed untuk modifikasi.

Entitas dari software (class, module, function, dll.) harus bisa di extend tanpa harus mengubah konten dari class yang diextend. Jika kita menerapkan prinsip ini dengan kuat, maka mungkin untuk melakukan modifikasi perilaku dari kode yang kita miliki tanpa perlu menyentuh sedikitpun dari kode aslinya.

Perhatikan contoh berikut ini:

class Rectangle
{
    public $width;
    public $height;
    public function __construct($width, $height)
    {
        $this->width = $width;
        $this->height = $height;
    }
}

class Circle
{
    public $radius;
    public function __construct($radius)
    {
        $this->radius = $radius;
    }
}

class CostManager
{
    public function calculate($shape)
    {
        $costPerUnit = 1.5;
        if ($shape instanceof Rectangle) {
            $area = $shape->width * $shape->height;
        } else {
            $area = $shape->radius $shape->radius pi();
        }
        
        return $costPerUnit * $area;
    }
}
$circle = new Circle(5);
$rect = new Rectangle(8,5);
$obj = new CostManager();
echo $obj->calculate($circle);

Jika kita ingin menggunakan calculate() untuk menghitung persegi (Square), kita harus melakukan modifikasi method yang ada di class CostManager. Ini melanggar prinsip "Open-closed". Menurut prinsip ini, kita tidak bisa melakukan modifikasi, kita hanya dapat meng-extend. Jadi bagaimana kita mengatasi masalah ini? Perhatikan kode berikut ini:

interface AreaInterface
{
    public  function calculateArea();
}

class Rectangle implements AreaInterface
{
    public $width;
    public $height;
    public function __construct($width, $height)
    {
        $this->width = $width;
        $this->height = $height;
    }
    public  function calculateArea(){
        $area = $this->height *  $this->width;
        return $area;
    }
}
  
class Circle implements  AreaInterface
{
    public  $radius;
    public function __construct($radius)
    {
        $this->radius = $radius;
    }
    public  function calculateArea(){
        $area = $this->radius $this->radius pi();
        return $area;
    }
}

class CostManager
{
    public function calculate(AreaInterface $shape)
    {
        $costPerUnit = 1.5;
        $totalCost = $costPerUnit * $shape->calculateArea();
        return $totalCost;
    }
}
$circle = new Circle(5);
$obj = new CostManager();
echo $obj->calculate($circle);

Sekarang, kita bisa menghitung area persegi tanpa harus melakukan modifikasi terhadap class CostManager.

*catatan: contoh diatas menggunakan interface.

Liskov Substitution Principle :

Liskov Substitution Principle diperkenalkan oleh Barbara Liskov dalam acara konferensinya dengan keynote "Data Abstraction" pada tahun 1987. Barbara Liskov dan Jeannette Wing mem-formulasikan prinsip ini secara ringkas dalam sebuah makalah tahun 1994 sebagai berikut:

>Let ?(x) be a property provable about objects x of type T. Then ?(y) should be true for objects y of type S where S is a subtype of T.

Versi yang lebih mudah dibacanya mengulangi hampir semuanya, seperti yang dikatakan Bertrand Meyer, tetapi itu sepenuhnya bergantung pada type-system:

>1. Preconditions cannot be strengthened in a subtype. >1. Preconditions tidak dapat diperkuat dalam subtype.

>2. Postconditions cannot be weakened in a subtype. >2. Postconditions tidak dapat dilemahkan dalam subtype.

>3. Invariants of the supertype must be preserved in a subtype. >3. Invariants dari supertype harus dipertahankan dalam subtype.

Robert Martin membuat definisinya terdengar lebih lancar dan ringkas pada tahun 1996 :

>Functions that use pointers of references to base classes must be able to use objects of derived classes without knowing it. >Function yang menguunakan pointers of references ke class utamanya, harus dapat menggunakan object dari class turunannya tanpa mengetahuinya.

Atau sederhananya: Subclass atau class turunan, harus dapat disubstitusikan untuk kelas dasar/induk (parent) nya.

Ini menyatakan bahwa setiap implementasi abstraction (interface) harus dapat diganti di mana pun abstraksinya diterima. Pada dasarnya, perlu diperhatikan saat kita menggunakan interface di dalam kode, kita tidak hanya memiliki kontrak input yang diterima interface tetapi juga output yang dikembalikan oleh Class yang berbeda yang mengimplementasikan interface itu; mereka seharusnya dari tipe yang sama.

Sebuah cuplikan kode yang menunjukkan pelanggaran prinsip LSP (Liskov Substitution Principle) dan bagaimana cara memperbaikinya:

interface LessonRepositoryInterface
{
    /
     * Fetch all records.
     *
     * @return array
     */
    public function getAll();
}

class FileLessonRepository implements LessonRepositoryInterface
{
    public function getAll()
    {
        // return through file system
        return [];
    }
}

class DbLessonRepository implements LessonRepositoryInterface
{
    public function getAll()
    {
        /*
            Melanggar LSP karena:
              - return type nya berbeda
              - konsumen subclass ini dan FileLessonRepository tidak akan bekerja secara identik
         */
        // untuk memperbaikinya, seperti ini:
        // return Lesson::all();
        return Lesson::all()->toArray();
    }
}

Interface Segregation Principle :

>Klien tidak boleh dipaksa untuk mengimplementasikan interface yang tidak digunakannya.

Aturan ini berarti bahwa kita harus memecah interface kita menjadi banyak yang lebih kecil, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan klien kita.

Mirip dengan "Single Responsibility Principle", tujuan dari "Interface Segregation Principle" adalah untuk meminimalisir dari efek samping dan pengulangan dengan membagi software jadi beberapa bagian, yang independen.

Mari kita lihat contoh berikut:

interface workerInterface
{
    public  function work();
    public  function  sleep();
}

class HumanWorker implements workerInterface
{
    public  function work()
    {
        var_dump('works');
    }

    public  function  sleep()
    {
        var_dump('sleep');
    }

}

class RobotWorker implements workerInterface
{
    public  function work()
    {
        var_dump('works');
    }

    public  function sleep()
    {
        // No need
    }
}

Dari kode diatas, RobotWorker tidak butuh tidur, tetapi class tersebut harus mengimplementasikan method sleep() karena kita tahu bahwa semua method itu abstrak di interface. Itu melanggar prinsip "Interface Segregation". Bagaimana kita dapat memperbaikinya? coba lihat kode berikut ini:

interface WorkAbleInterface
{
    public  function work();
}

interface SleepAbleInterface
{
    public  function  sleep();
}

class HumanWorker implements WorkAbleInterface, SleepAbleInterface
{
    public  function work()
    {
        var_dump('works');
    }
    public  function  sleep()
    {
        var_dump('sleep');
    }
}

class RobotWorker implements WorkAbleInterface
{
    public  function work()
    {
        var_dump('works');
    }
}

Dependency Inversion Principle :

>High-level modules tidak boleh bergantung pada low-level modules. Keduanya harus bergantung pada abstractions.

>Abstraction tidak boleh bergantung pada detail. Detail harus bergantung pada abstractions.

Atau sederhananya: Bergantung pada Abstractions bukan pada concretions

Dengan menerapkan "Dependency Inversion", modules dapat dengan mudah diubah oleh modules lain hanya dengan mengubah dependency modul dan High-level modul tidak akan terpengaruh oleh perubahan apa pun pada Low-level modul.

Perhatikan kode berikut:

class MySQLConnection
{
   /
    * db connection
    */
    public function connect()
    {
      var_dump('MYSQL Connection');
    }
}

class PasswordReminder
{    
    /
     * @var MySQLConnection
     */
     private $dbConnection;
     
     public function __construct(MySQLConnection $dbConnection) 
    {
      $this->dbConnection = $dbConnection;
    }
}

Ada kesalahpahaman umum bahwa dependency inversion hanyalah cara lain untuk mengatakan dependency injection. Namun, keduanya tidak sama.

Dalam kode di atas Meskipun class MySQLConnection melakukan Injecting di class PasswordReminder, tetapi itu tergantung pada MySQLConnection.

Modul High-level PasswordReminder tidak boleh bergantung pada modul low-level MySQLConnection.

Jika kita ingin mengubah koneksi dari MySQLConnection ke MongoBDConnection, kita harus mengubahnya secara "hard-code" constructor injection di dalam class PasswordReminder.

Class PasswordReminder harus bergantung pada Abstractions (abstraksi), bukan pada concretions (paten). Tapi bagaimana caranya? Perhatikan contoh berikut ini:

interface ConnectionInterface
{
   public function connect();
}

class DbConnection implements ConnectionInterface
{
   /
    * db connection
    */
    public function connect()
    {
     var_dump('MYSQL Connection');
    }
}

class PasswordReminder
{
   /
    * @var DBConnection
    */
    private $dbConnection;
    
    public function __construct(ConnectionInterface $dbConnection)
    {
      $this->dbConnection = $dbConnection;
    }
}

Dalam kode diatas, kita ingin mengubah koneksi dari MySQLConnection ke MongoDBConnection, kita tidak perlu mengubah constructor injection di class PasswordReminder. Karena di class PasswordReminder bergantung pada Abstractions, bukan concretion (paten).

Publikasi "Better Programming" sudah menerbitkan artikel ini. Jika anda menyukainya, anda bisa membacanya di halaman blog "Better Programming", silahkan menuju ke sini link.

Terima kasih sudah membaca.

License

Perangkat lunak Open-sourced ini dilisensikan dibawah MIT license